Selasa, 08 Februari 2011

Tips & Trick foto sunset

3 komentar

1. Waktu; waktu yang dibutuhkan untuk mecapai lokasi dan menemukan tempat terbaik sehingga saat matahari terbenam tidak terlewatkan atau sudah siap di lokasi baik sebelum matahari menghilang di bawah horizon. sehingga ketika saat yang tepat dan harus tidak terburu-buru, hasil gambar yang didapat secara terburu-buru biasanya tidak sebaik yang direncanakan.
2. Peta; Peta adalah salah satu alat penting bagi lanskaper dan fotografer. anda dengan mudah menemukan lokasi yang menarik dari peta sebelum matahari terbenam anda tinggal mengaturnya. Googlemap atau Google Earth juga dapat berfungsi sebagai pengganti peta terutama bila anda butuh rincian tempat yang lebih detail.
3. Mengetahui arah matahari; tidak hanya tahu terbit dari timur ke barat, karena sepanjang tahun bergeser tergantung pada dari tempat Anda tinggal dan matahari akan terlihat terbenam ditempat yang berbeda atau bergeser setiap tiga bulan sekali. mengetahui dimana matahari tenggelam adalah sebuah nilai lebih.



Peralatan tambahan.
Pengetahuan tentang fotografi matahari terbenam yang baik juga menyangkut peralatan dan keterbatasannya walaupun hanya dengan kamera point and shoot, sedikit pengetahuan tentang alat paling tidak menaikan kemampuan anda untuk memperbaiki eksposur:

1. Tripod; dengan tripod kedua tangan kita tidak mudah lelah dan tidak perlu khawatir tentang kamera goyang atau blur dan kecepatan rana, kita tinggal mensetting kecepatan rana yang tepat dan kemudian memilih kecepatan rana yang sesuai dan tidak kuatir dengan kamera bergoyang sehingga kita selalu mendapatkan gambar yang tajam karena dengan tripod yang baik bahkan pada satu menit saat cuaca mendung atau mendekati malam, kita masih mendapatkan hasil yang tajam.
2. Filter; setidaknya ada 2 filter yang akan membuat hasil fotografi matahari terbenam Anda lebih menarik: Neutral Density filter untuk menggunakan eksposur lagi untuk mendapatkan pantulan air yang lebih halus dikarenaka filter ini membuat cahaya yang masuk ke dalam sensor semakin sedikitdan memaksa kecepatan rana untuk berkurang. Efeknya mungkin memang menarik terutama bila memotret muka air (waterscape) Dan kedua adalah Filter Graduated Neutral density atau Grad ND (GND); tanpa filter GND anda hanya akan mendapatkan siluet karena filter GND digunakan untuk menghindari perbedaan eksposur antara tanah dan langit yang kontras, karena jika anda membidik ke arah matahari (walaupun mungkin rendah), Anda akan mendapatkan warna langit (putih) yang dominan dan tanah yang hitam sehingga siluet akan muncul dengan menggunakan filter GND maka langit akan terlihat lebih gelap dan tercipta suasana lebih dramatis.Filter Grad ND adalah abu-abu (netral, sehingga merubah warna pemandangan dengan cara apapun, hanya membiarkan sebagian cahaya untuk melewatinya) .Ada juga beberapa filter yang mungkin membawa hasil baik, seperti grads berwarna.Secara pribadi kami lebih menggunakan filter Cokin sistem-P untuk Nikkor 14mm F2.8 yang memiliki satu aral: kepadatan filter netral yang tidak benar-benar netral sehingga cenderung untuk muncul sedikit merah yang mungkin menjadi masalah bila Anda menumpuk mereka kami sering menggunakan dua ND grads yang membuat transisi lebih lama dari biasanya.merk lain yang umum dipakai adalah filter Lee (bermutu baik namun cukup mahal) dan Hitech (mutu antara Cokin dan Lee).
3. Remote Controller; walaupun anda sudah memiliki tripod, tidak ada salahnya anda mempunyai remote controller karena setelah anda tekan tombol shutter anda akan membuat beberapa getaran dan mungkin mempengaruhi ketajaman gambar. Dengan remote, anda bisa memotret tanpa menyentuh kamera, sehingga Anda bisa mendapatkan gambar yang lebih tajam, namun jika tidak mempunyai remote kita masih bisa menggunakan timer otomatis dari kamera.
4. Flash; bawalah lampu kilat (blitz) untuk mencegah efek-efek siluet yang tidak anda inginkan ketika menemukan obyek latar depan yang menarik.
5. Kompas; Dengan kompas, Anda dapat menemukan tempat yang tepat sehingga matahari akan menjadi tempat yang anda inginkan dalam bingkai dan anda tahu akan tahu persis pada sebelah mana matahari akan tenggelam.
6. Pakaian dan alas kaki; tidak hanya kamera yang anda lindungi, Lindungi juga diri anda karena kadang-kadang anda harus menunggu untuk sementara waktu matahari berada di ketinggian yang benar. Batu sebagai latar depan biasanya juga menarik dalam foto. Jadi jika Anda berjalan di batu, mungkin licin, jadi hati-hati untuk tidak tergelincir.

Komposisi yang (lebih) menarik
Komposisi dalam fotografi adalah hal penting, sehingga foto matahari terbenam yang baik biasanya sesuai dengan aturan 1/3 (rule of third). Selain aturan 1/3 juga perhatikan:

* Latar depan (foreground); Satu hal menarik yang dapat Anda gunakan untuk meningkatkan foto matahari terbenam (dan lanskap secara umum) adalah sesuatu yang menarik di latar depan. bisa jadi ada bunga, kolam air, karang, batu, tanaman atau obyek apapun yang anda anggap menarik. Ini biasanya mengharuskan Anda menggunakan ND grad filter karena perbedaan eksposur. Pendekatan tradisional yang cukup akan memiliki kamera dalam posisi vertikal dan menempatkan foreground bunga lebih rendah menjadi bagian dari frame. Biasanya memiliki sesuatu di latar depan juga memberikan rasa foto lebih mendalam.
* Matahari; Anda dapat mengambil foto sebelum matahari terbenam atau setelah matahari telah turun. Jika matahari masih cukup tinggi, Anda perlu menentukan dimana tempat itu. Satu, pilihan yang aman adalah anda matahari ditempatkan di 1/3 titik atau mungkin Anda bisa letakkan tepat ditengah jika anda ingin menekankan simetri dari scene.
* Cakrawala miring ataukah lurus; Ini adalah soal selera. penulis pribadi menyukai cakrawala yang lurus kecuali jika ada sesuatu subyek yang perlu yang memerlukan cakrawala miring (tilted horizontal) dalam komposisi. cakrawala miring dapat membawa kesan dinamis kedalam gambar namun biasanya keseluruhan mood dari foto matahari terbenam tidak mendapatkan sesuatu yang menakjubkan, Jika Anda menggunakan cakrawala miring, pastikan detail tampak cukup jelas, karena jika subyek tampak sangat sederhana dan tampil sebagai gambar yang biasa saja akan terlihat seperti snapshot.
* Siluet; Siluet dapat terlihat menarik dalam elemen dalam gambar melalui beberapa bentuk yang menarik dan menjadi kreatif (tidak melulu harus pohon). Di sini anda juga harus berpikir tentang komposisi dengan tidak hanya menempatkan bayangan hitam secara acak dalam suatu frame, tetapi jauh lebih baik kalau hal ini juga anda pertimbangkan sebagaimana menggunakan aturan sepertiga.

Eksposur
Komposisi hanya satu bagian dari proses membuat foto matahari terbenam yang indah. Teknis yang benar adalah eksposur.
Sebagian besar yang juga cocok untuk lanskap lainnya, tetapi penulis telah melihat banyak foto matahari terbenam yang dapat keuntungan dari teknis esposur ini seperti :

1. Bukaan Diafragma; Pilih rana rendah (f dengan nomor lebih besar) karena secara umum Anda ingin DOF yang selebar mungkin dalam fotografi lanskap atau matahari terbenam. Secara pribadi saya biasanya menggunakan seperti F8 (atau Tamron dengan f5.6) dan pakailah tripod, karena tidak perlu khawatir kurang cahaya atau blur karena kecepatan rana yang lebih kecil, namun direkomendasikan untuk tidak memakai kecepatan rana terlalu kecil. Ada sebuah fenomena yang disebut difraksi yaitu pada kecepatan rana tertentu, kualitas gambar akan menjadi kurang baik bila Anda pada kecepatan rana yang lebih kecil, karena pada dasarnya setiap lensa memiliki kecepatan rana terbaik yang dapat menghasilkan gambar setajam mungkin.
2. Mengeksposur ke kanan jika memungkinkan; salah satu teknik penting kamera digital adalah "exposing ke kanan". Ini berarti Anda harus memiliki bidang histogram di sebelah kanan yang lebih banyak (sambil pastikan bahwa tidak banyak yang terlalu terang). bila histogram gambar banyak dikanan anda dapat mengolah dengan image editor pada pasca pengolahan.
3. Bracketing; Bracketing bukan ide yang buruk, terutama jika Anda tidak yakin tentang eksposur. Jadi dengan mengambil beberapa foto dengan berbagai kecepatan rana adalah salah satu usaha untuk mendapatkan eksposur yang tepat, pertama, gunakan sistem zona, kemudian ubah eksposur dengan bantuan histogram.
4. Eksposur Lama dan eksposur singkat; Eksposur Lama dan eksposur singkat adalah pendapat soal artistik. Pada ekposur panjang bila dipotret pada muka air (waterscape) akan terlihat seperti plastik, sebuah efek yang benar-benar menarik namun membutuhkan waktu agak lama atau gunakan filter ND grad sedang pada eksposur singkat (short exposure) gelombang air terlihat kasar sehingga latar depan terlihat kacau .
5. Histogram sebagai panduan; Histogram memberitahu anda jenis eksposur yang tepat, hal ini jauh lebih baik daripada dengan hanya melihat foto dari layar kecil kamera Anda.


Pasca pengolahan (post processing)
Untuk mendapatkan sebagian besar dari gambar yang baik, dalam pasca pengolahan setidaknya ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan:

* Gunakan format RAW, Satu hal yang harus dilakukan, jika memungkinkan, adalah untuk mengambil gambar dalam format RAW. Bukan hanya dengan matahari terbenam, tapi selalu. Format Mentah (Raw) memberikan gambar yang jauh lebih baik pada proses pasca pengolahan (post processing). Anda dapat sedikit ubah (tweak) eksposure dan mengganti white balance.
* Curves dan Levels; Curves dan levels dalam photoshop atau image editor lainnya merupakan cara yang baik untuk memperbaiki gambar terutama membuat kontras tinggi dan warna yang lebih kuat.
* White balance; Salah satu cara untuk mempengaruhi mood foto adalah mengubah white balance jika kamera tidak mendapatkan setting white balance yang benar atau bahkan kadang-kadang merubah warna agar menjadi lebih dramatis misalnya untuk membuat colder/lebih dingin dengan warna sejuk (biru) yang dominan dan nada mengubah white balance tinggi (panas) dengan warna nada yang hangat (oranye) yang dominan.Anda bisa mengubah white balance dalam kamera atau lebih baik lagi, jika Anda memotret dalam format RAW, kemudian atur di software pasca pengolahan. Semisal : Scene yang sedikit kuning pada langit yang kemerah-merahan pada pemakaian filter Cokin secara bertumpuk dapat diubah menjadi lebih sejuk akan membuat pemandangan lebih dramatis.
* Gambar HDR (High Dynamic Range); HDR agak sedikit kontroversial Walau kelihatannya populer dengan warna menyolok, ada beberapa orang yang tidak suka HDR. Secara pribadi kami lebih suka menggunakan filter tetapi ada beberapa kejadian dimana kami harus menggunakan HDR, misal jika berada ditempat yang sulit dan tidak ada garis horizon. kadang-kadang saya ingin beberapa membawa efek HDR, jadi saya akan menggunakannya terutama bilatidak memiliki filter namun kelihatan alami, HDR mungkin menjadi satu-satunya cara untuk mendapatkan eksposur yang seimbang antara tanah dan langit.Jika Anda memotret HDR, setidaknya ada 3 hal yang menarik: 1. Hindari HDR abu-abu dengan cara meningkatkan kontras dengan merubah Curves jika diperlukan. 2. Hindari terlihat sebagai efek HDR, terutama dengan warna kontras yang menyolok. 3. Dan terakhir: adegan harus cukup menarik dengan komposisi yang baik (jadi menghindari situasi di

Semoga setelah membaca sedikit catatan tentang memotret matahari terbenam ini anda akan menghasilkan foto matahari terbenam atau fotografi lansekap yang tidak biasa saja....

12 aturan dasar fotografi

1 komentar
Beberapa kali mencoba memotret di luar ruangan dengan cuaca yang sering berubah kadang-kadang bikin kita ilfil, tapi kalau boleh berandai-andai apa yang terjadi seandainya teknologi mutakhir yang sangat memanjakan anda tiba-tiba kacau? tentu anda akan kembali bertumpu kepada pengetahuan dasar rekayasa agar tetap bisa bekerja dengan alat dan cara yang benar.digital yang bertumpu kepada beberapa rumus saat memakai teknologi kamera SLR film. Ingin tahu apa yang bisa bekerja pada kamera film namun bisa diterapkan pada kamera digital?


  1. Cerah, gunakan rumus 16; dasar eksposur untuk beberapa pengambilan gambar pada hari yang cerah adalah f/16 pada ISO tertentu, biasanya f/6 pada kecepatan rana 1/100 dipakai ISO/ASA 100, dari sini anda bisa atur untuk f/22 pada pemotretan di pantai ( atau gurun) dan f/11 untuk siang yang mendung.
  2. Malam gunakan rumus 11, 8, 5.6; ada beberapa aturan yang berbeda saat memotret saat ada malam hari, umumnya f/11 pada ISO terset saat bulan purnama. Pada bulan separuh gunakan kecepatan shutter f/8 dan saat bulan seperempat gunakan f/5.6.
  3. Rumus kamera goyang; kecepatan shutter paling lambat saat anda memegang kamera biasanya adalah lebih dari seper dari panjang fokal yang anda gunakan, missal bila anda memakai lensa 50mm, bidik dengan 1/60 detik atau lebih cepat. Kurang cahaya? Gunakan lampu kilat, tripod, penyangga apapun agar kamera tetap berdiri tegak. Bila shutter lambat, kamera akan cenderung goyang yang artinya anda akan mempoeroleh hasil gambar yang kurang tajam atau bahkan blur.
  4. Anatomi Gray card; Metering dari 18 persen dari gray card netral (neutral gray card) adalah cara yang baik untuk mendapatkan nilai midtone yang akan memberi anda berbagai eksposure dari scene yang berbeda. lantas gimana kalau kelupaan bawa Gray card? cukup buka lebar tangan anda menghadap asal sinar, biarkan terbaca buka satu stop dan potretlah, tentu beberapa warna kulit yang berbeda akan menghasilkan nilai f-stop yang berbeda.
  5. Depth of field atau DOF; ketika memfokuskan kepada subyek yang dalam, fokuskan pada sebuah titik kurang lebih sepertiga untuk memaksimalkan DOF. Karena daerah DOF (DOF zone) berada dibelakang dari titik lebih kurang tiga kali lebih dalam dari daerah DOF (DOF zone) didepannya. Ini akan berjalan baik untuk semua aperture dan panjang fokal, tetapi pada aperture yang lebih kecil dan panjang fokal yang pendek serta jarak potret yang lebih jauh akan memperbesar daerah DOF-nya.
  6. Rumus Cetak Digital; cara menghitung besar cetakan foto digital dengan memakai kamera digital, anda cukup sisi vertical dan horizontal pixel dengan angka 200, untuk gambar yang lebih tajam seperti catalog atau kualitas cetak untuk pameran, bagi bilangan pixel tersebut dengan 250. kalau ingin tahu tentang ukuran cetak klik saja link ini
  7. Rumus exposure; ada anjuran kuno “ekspos pada sisi terang, maka sisi (gelap) bayangan akan menyesuaikan”, hal ini bisa berjalan pada slide film maupun digital, namun pada negative fil terutama yang berwarna lebih baik anda over-eksposkan 1 stop.
  8. Rumus tentang lampu kilat (flashlight / blitz ); saaat memakai unit lampu flash otomatis yang tidak mempunyai rasio / perbandingan auto flash-fill, set ISO-nya flash pada dua kali ISO yang anda pakai, ukur meter, pilih sebuah f-stop kemudian set aperture autoflash pada f-stop yang sama dan bidik. Hasil rasionya 2:1 flash-fill akan menghasilkan bayangan satu stop lebih gelap dari subyek utama.
  9. Rumus Jarak lampu kilat (flashlight / blitz ); ingin tahu seberapa banyak jarak ekstra lampu flash pada ISO yang lebih cepat? rumusnya adalah: lipat dua kali jarak, empat kalinya kecepatan. Sebagai contah kalau lampu flash anda bekerja baik pada jarak 6 meter pada ISO 100 (baik pada kamera film maupun kamera digital), maka lampu flash akan mampu bekerja dengan baik pada 12 meter pada ISO 400.
  10. Rumus resolusi Megapixel; untuk melipatgandakan resolusi dalam digital kamera anda, anda harus mengkalikan empat bukan dua, mengapa? Karena angka pixel pada sisi vertical dan horizontal harus dilipat-duakan menjadi lipat dua dari sensor gambar.
  11. Rumus action-stopping; untuk memperoleh action-stop frame yang tegak lurus dengan dengan sumbu lensa, anda membutuhkan shutter speeds 2 stop lebih cepat dari action moving yang melaju mendekat atau menjauh dari anda. Untuk action-moving pada sudut 45 derajat dari sumbu lensa anda bisa memakai cukup satu stop lebih lambat. Misalkan: jika ada orang berlari menuju anda dengan kecepatan moderat yang biasanya dapat dihentikan pada 1/125 detik, maka anda membutuhkan shutter speed 1/500 detik untuk subyek yang melintas menjauh atau mendekat dri lensa dan shutter speed 1/250detik bila dia berlari pada arah miring 45 derajat.
  12. Rumus matahari terbenam; untuk mendapatkan gambar sunset terekspos, ukurlah (metering) langsung keatas matahari (jangan langsung ke matahari). Jika anda ingin gambar pemandangan ini tampak diambil setengah jam kemudian, tinggal kurangi satu exposure compensation-nya.

Minggu, 07 November 2010

Lensa canon EF-S 55-250mm F/4-5.6 IS

2 komentar

Fleksibel: Rentang panjang fokal yang luas menjadikan lensa ini sangat fleksibel untuk memotret dalam berbagai situasi, terutama untuk pemotretan jarak jauh di keramaian.

Kualitas Optik yang Memadai

Walaupun bobotnya ringan karena bodi lensa terbuat dari plastik, EF-S 55-250mm f/4-5.6 IS memiliki optik berkualitas baik. Reputasi Canon di bidang optik terbukti dalam hal ketajaman lensa. Ketajam­an lensa ini menjadi daya tarik yang sangat signifikan untuk memilih EF-S 55-250 f/4-5.6 IS.

FOTO-VIDEO digital terkesan dengan detail yang mampu dihasilkan oleh Canon EF-S 55-250mm IS. Untuk lensa yang bisa ditebus dengan harga 2,4 juta, kemampuannya terhitung hebat. Di panjang fokal terpendek (55mm) maupun tele maksimal (250mm) dengan diafragma lebar hasilnya tajam. Namun demikian, hasil tertajam bisa Anda dapatkan di posisi 100 mm pada bukaan diafragma f/7.1-13.


Sebagai lensa tele, Canon EF-S 55-250mm tidak ada masalah dengan distorsi barrel. Saat dipakai memotret dengan kondisi menentang matahari pun dispersi optik yang ditunjukkan oleh lensa ini terbilang baik. Lensa ini tidak mengalami flare. Sedikit kekurangan hanya di vigneting lensa. Pada panjang fokal dan diafragma terlebar, penurunan exposure di pojok-pojok gambar terlihat cukup jelas. Untuk menda­patkan gambar yang maksimal, Anda perlu memperbaikinya atau melakukan kroping.

Image Stabilizer

Daya tarik lain dari Canon EF-S 55-250mm adalah fasilitas image stabilizer. Ini terobosan baru Canon untuk memasang feature ini pada jajaran lensa dua jutaan. Mengikuti apa yang dilakukan Nikon dengan Nikkor DX AF-S VR 55-200mm. Dengan hadirnya lensa ini diyakini persaingan akan menjadi lebih seru. Pemilih lebih dimanjakan.

Kinerja IS pada Canon EF-S 55-250mm bagus. Pada posisi super tele (250mm), dengan pemotretan secara hand held FOTO-VIDEO digital masih bisa mendapatkan hasil yang baik dengan cukup konsisten pada kecepatan shutter 1/10 - 1/15 detik. Kalau menggunakan focal length terlebar (55mm), kami dapat menggunakan kecepatan shutter 1/6 detik.

Kesimpulan
Pemakai DSLR Canon dapat menjadikan Canon EF-S 55-250mm IS sebagai lensa super-zoom alternatif. Hasilnya tajam, harga miring, ukuran lebih kecil dan ringan. Harga yang Anda keluarkan untuk lensa ini akan terbayar lunas dengan kualitas hasil gambarnya. Sri Sadono.

contoh hasil dari EF-S 55-250mm F/4-5.6 IS :





Sabtu, 10 April 2010

download

0 komentar

Project E.A.R

Poject e.a.r – marabahaya

Project e.a.r – south east a


SAINT LOCO

Saint loco – terapi energi

Saint loco – santai saja

Saint loco – hip rock

Saint loco – freedom fighter

Saint loco – kedamaian ft.astrid

Saint loco – microphone anthem

Saint loco – fallin

Saint loco – my friend

Saint Loco - Breakaway

Saint loco – jadilah pemenang

Saint Loco - Famous Freak



GREENDAY

Greenday – basket case

Greenday – american idiot

Greenday – I walk alone

Greenday – waiting

Greenday – 21 guns

Greenday- Time of My Life







THAITANIUM

Thaitanium – no stopin us

Thaitanium – yuk lai

Thaitanium – duck walk

Thaitanium – yed

Thaitanium-Mod Keaw

Thaitanium – ta lueng

Thaitanium – flip

Thaitanium – its me

Thaitanium-Hey girl

thaitanium-be_quiet


BLINK 182

Blink182 - All The Small Things

Blink182 - Carry Me Home

Blink182 - I Wont Be Home For Christmas

Blink182 - Stay Together Forthe Kids

Blink182-Carousel

Blink182-Dammit

Blink182-Not-now

Blink182-violence

Blink 182 - Adam's Song

Blink 182 - All The Small Things

Blink 182 – Always

Blink 182 - First Date

Blink 182 - I Miss You

Blink 182 - Rock Show

Blink 182 - Stay Together For The Kids